Minggu, 20 November 2022

Di balik kisah perburuan penyitaan kapal pesiar super mewah senilai Rp5 triliun milik oligarki Rusia

Situs Bola Online  Suara siaran broadcast terdengar samar saat salah satu kapal pesiar mewah, atau superyacht, termahal di dunia berlayar menembus kabut menuju Teluk San Diego di Amerika Serikat.



Bola Online Terpercaya "Sekuriti, sekuriti, sekuriti… Kapal pesiar ini masuk Amadea."



Di buritan kapal, sebuah bendera Amerika berkibar di atas kolam renang di kapal yang berlapis mosaik.


Kapal mewah senilai US$325 juta (sekitar Rp5 triliun) ini telah menghabiskan sebagian besar hidupnya berlabuh di sejumlah pelabuhan indah di Mediterania.


Situs Bola Kapal pesiar mewah ini adalah "piala paling mencolok" yang diklaim oleh satuan tugas yang - dalam bahasa Presiden AS Joe Biden - dibentuk untuk memburu "keuntungan tidak halal" para oligarki Rusia.


BBC diberi akses ekslusif mendokumentasikan di balik layar penyitaan kapal pesiar mewah itu.


Baca juga:


Memburu kapal-kapal very mewah milik orang-orang dekat Putin

Apa dan siapa oligarki, kelompok very kaya yang juga terkena sanksi Barat

Rusia serang Ukraina, siapa orang-orang penting yang didengar Putin?

Brief presentational gray collection

Lewati Podcast dan lanjutkan membaca

Podcast

Investigasi: Skandal Adopsi

Investigasi: Skandal Adopsi

Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke Belanda di masa lalu


Episode

Akhir dari Podcast

Ketika serangan rudal menghujani Ukraina pada hari-hari awal invasi Rusia ke negara itu, Jaksa AS Andrew Adams sedang duduk di kantornya di Brand-brand new York.


Di tangannya, ada daftar miliarder Rusia yang terkait dengan Kremlin, beserta daftar aset mereka.


Pada peta electronic lalu lintas maritim, dia bisa menyaksikan kapal pesiar mewah yang terkait dengan para oligarki tengah berlarian demi keselamatan mereka.


Dia mencurigai kapal-kapal itu berlayar menuju negara-negara yang mereka yakini dapat membuat possession yang mereka miliki akan aman dari sanksi.


Di antara kapal-kapal mewah yang terapung, sebuah "huge private luxury yacht" tampak menonjol, kata Adams.


Kapal pesiar bernama Amadea itu kira-kira sepanjang lapangan bola, dengan helipad di salah satu ujungnya dan kolam renang dengan tipe infinity swimming pool sepanjang 10 gauge di ujung lainnya.


Di dalam kapal mewah itu, ada fitness center, beauty beauty parlor kecantikan, bioskop, dan ruang penyimpanan minuman anggur.


Selain itu, ada kabin mewah untuk 16 tamu dan akomodasi untuk 36 kru, guna melayani setiap kebutuhan mereka.


Dari kejauhan, kapal pesiar itu tampak seperti puncak gunung es.


Garis-garis yang rapi dan bersih, serta fasad putih yang berkilauan memproyeksikan citra kemurnian yang suci.


Perawatan kapal Amadea membutuhkan biaya besar, dengan biaya operasional tahunan diperkirakan mencapai £25 juta (sekitar Rp452 miliar) atau lebih.


Namun, siapa pemilik kapal pesiar dan dari mana sumber kekayaan yang terkunci di lantai marmer dan dek kayu jati, masih menjadi perdebatan.


Baca juga:


Chelsea akhirnya dibeli konsorsium bisnis setelah Abramovich kena sanksi Inggris

Bos perusahaan minyak Rusia tewas secara 'misterius' akibat 'jatuh dari jendela'

Siapa Alina Kabaeva, yang diduga pacar Putin dan juga dincar sanksi Barat

Penyelidik AS mengatakan miliarder dan politisi Rusia, Suleiman Kerimov, adalah pemilik sebenarnya.


Kerimov, seorang legislator di parlemen Rusia, membantah klaim tersebut.


Pria berusia 56 tahun itu adalah salah satu orang terkaya di Rusia, menurut majalah Forbes.


Dia dan keluarganya diperkirakan memiliki kekayaan senilai US$12,4 miliar (sekitar Rp192,3 triliun).


Kerimov mendapatkan kekayaan itu setelah jatuhnya Uni Soviet, dengan membeli banyak saham di sejumlah perusahaan Rusia, termasuk produsen fuel dan emas terbesar di negara itu.


AS memberikan sanksi kepada Kerimov pada 2018.


Langkah itu diikuti oleh Inggris pada Maret silam, yang seperti halnya Uni Eropa, mengeklaim Kerimov mendukung atau menerapkan kebijakan yang merusak kemerdekaan, stabilitas, dan keamanan Ukraina.


Daftar elit Rusia yang dilarang membelanjakan kekayaan mereka di negara-negara Barat terus bertambah sejak 2014, ketika sejumlah pemerintah berupaya mengisolasi Presiden Rusia Vladimir Putih, setelah menganeksasi Krimea.


Ketika ribuan storage container menyerbu Ukraina pada Februari silam, para oligarki Rusia menghadapi pengawasan lebih ketat.


"Kami bergabung dengan sekutu Eropa untuk memburu dan merebut kapal pesiar mereka, apartemen mewah mereka, dan plane pribadi mereka," kata Presiden Biden pada 1 Maret lalu.


Sementara itu, Adams - jaksa berpostur tubuh ramping dan bermata biru di Departemen Kehakiman AS - ditugaskan sebagai kepala satuan tugas baru bernama KleptoCapture.


Satuan tugas itu didedikasikan untuk menegakkan sanksi AS.


Dia menggunakan pengalamannya menangani kejahatan terorganisir untuk merealisasikan janji presiden AS.


Dengan taktik yang dikembangkan dalam memerangi Rusia, gugus tugas - yang mencakup agen dan analis dari FBI dan Dinas Rahasia AS - bertujuan untuk mengidentifikasi aim at tingkat tinggi, menemukan pelanggaran hukum, dan kemudian "menyita possession secepat dan seagresif mungkin," katanya.


Dua pekan setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai, Adams melihat Amadea "berupaya keluar dari perairan yang memungkinkan kami bisa menyitanya".


"Jadi sangat genting ketika mereka mematikan screen lokasi, transpondernya," ujar Adams.


"Pada dasarnya kapal itu berupaya untuk tak terlihat."


Pada 12 Maret, Amadea meninggalkan Antigua di Karibia dan lima hari kemudian melakukan perjalanan melalui Terusan Panama, berhenti sebentar di Meksiko dan melanjutkan pelayaran di Samudra Pasifik pada 25 Maret.


Setelah lebih dari dua pekan di laut, kapal mewah itu tiba di Fiji.


Amadea dijadwalkan berlayar ke Filipina dalam waktu 48 jam, tetapi AS yakin tujuan sebenarnya adalah Vladivostok, pelabuhan Rusia di dekat perbatasan dengan China dan Korea Utara.


Saat berlayar melalui Pasifik, penyelidik di AS sedang mencari pelanggaran sanksi yang dapat digunakan sebagai "umpan" untuk menyita Amadea, kata Adams.


Tujuan mereka adalah untuk membuktikan bahwa Kerimov adalah empunya kapal, dan bahwa dia memiliki dana untuk membeli, memasok dan memelihara kapal itu menggunakan mata uang AS.


Melacak pemilih superyacht sebenarnya membutuhkan lebih dari sekedar pencarian Google.com, kata Adams.


"Sangat sulit untuk mengungkap siapa pemilik kapal-kapal ini."


Kepemilikan barang mewah acapkali tersembunyi di balik perusahaan cangkang dan perwalian, serta terdaftar di negara-negara di mana informasi "dikendalikan dengan ketat dan bukan sesuatu yang selalu dapat diakses dengan mudah oleh AS," katanya.


Andrew Adams menyebut Amadea adalah "vila mewah yang mengapung di perairan".


Tapi invasi Rusia ke Ukraina telah memicu "ledakan informasi" yang diberikan oleh negara-negara asing yang kooperatif, termasuk yang "secara historis dipandang buram" - negara-negara di mana kepemilikan perusahaan sulit diselidiki, kata Adams.


Dibutuhkan penyelidikan besar-besaran dalam waktu singkat, dengan anggota gugus tugas mewawancarai sumber yang memiliki pengetahuan tentang keuangan kapal, serta memeriksa laporan financial institution dan catatan perusahaan, menurut Adams.


"Kami bisa mendapatkan informasi itu sebagian karena gelombang besar dukungan untuk Ukraina dan dukungan untuk upaya ini."


Merujuk pada dokumen pengadilan AS, penyelidik menemukan bukti yang menurut mereka membuktikan bahwa Kerimov memiliki kapal itu sejak Agustus 2021 - tiga tahun setelah dia pertama kali diberi sanksi oleh Departemen Keuangan AS.


"Apa yang kami temukan adalah satu, Kerimov memiliki kapal itu, dan dua, bahwa dia memiliki sejumlah besar buck AS yang mengalir ke kapal itu selama bertahun-tahun, yang melanggar sanksi AS."


Baca juga:


Siapa anak-anak Presiden Putin yang turut diganjar sanksi oleh AS?

Rusia invasi Ukraina, mayoritas publik Indonesia kagumi Putin, pakar khawatir 'bangsa kita dicap hipokrit'

AS jatuhkan sanksi ke anak-anak perempuan Putin, apa sebabnya?

Saat berlabuh di Fiji, otoritas lokal menggeledah Amadea dan menemukan catatan transaksi keuangan selama empat bulan terakhir.


Beberapa jam kemudian, berbekal informasi baru ini, agen FBI mengajukan surat perintah kepada hakim AS untuk menyita kapal tersebut.


FBI mencantumkan alasan mereka meyakini Kerimov adalah "pemilik yang sebenarnya" kapal pesiar mewah itu, meskipun banyak telah disunting dalam salinan yang diterbitkan pemerintah AS.


Perwakilan Kerimov berkata kepada BBC klaim tentang kepemilikan Amadea "dibantah dan tak terbukti".


Sepekan setelah kapal itu tiba di sebuah pulau di Samudra Pasifik, seorang pengacara lokal turun tangan atas nama perusahaan yang secara resmi terdaftar sebagai pemilik superyacht tersebut.


Insiden itu memicu proses hukum selama tujuh pekan, seiring dengan banding terhadap surat perintah itu berhasil sampai ke pengadilan tertinggi Fiji.


Sang pengacara berargumen bahwa tak ada bukti bahwa kapal pesiar itu sebagai hasil kejahatan, dan mengeklaim kapal itu sebetulnya milik miliarder oligarki Rusia yang berbeda.


Eduard Khuadainatov adalah mantan CEO perusahaan minyak milik negara, Rosneft.


Dia dikenai sanksi pada Juni silam oleh Uni Eropa, yang menyebutnya sebagai pemilik salah satu perusahaan swasta terbesar di Rusia.


Kendati begitu, dia tak dikenai sanksi di AS.


Pengacara itu mengatakan kepada pengadilan di Fiji bahwa ada "bukti tak terbantahkan" bahwa Khuadainatov adalah pemilik Amadea.


Dia juga pemilik kapal pesiar senilai US$700 juta (sekitar Rp10,8 triliun) yang terkait dnegan Putin, yang telah dibebukan oleh otoritas Italia.


Akan tetapi, AS mengeklaim dia adalah "orang-orangan jerami" - dimaksudkan untuk menyembunyikan identitas pemilik sebenarnya.


"Sebagai pengusaha degree menengah, memiliki beberapa kapal pesiar senilai setengah miliar buck sama sekali tak masuk akal," kata Adams.


Adapun hingga saat ini, Khudainatov belum menangapi permintaan komentar dari BBC.


Agen FBI kemudian terbang saat Amadea ditambatkan di perairan Fiji pada awal Mei silam.


Di bawah terik matahari, sederet pria berjas hitam naik ke kapal, sementara awak kapal yang mengenakan kemeja polo berwarna putih menanti di dek.


Agen FBI menemukan kapal itu "tampak seperti kapal pesiar mewah yang dengan kecepatan tinggi berlayar melintasi [Samudra] Pasifik," kata Adams.


Kapal itu "dalam kondisi buruk", tambahnya.


Di dalam kapal, mereka menemukan perabotan mewah, seperti lampu gantung, perlengkapan berlapis emas dan karya seni mahal.


Hingga kini satuan tugas khusus itu masih menghitung overall nilai barang-barang mewah dan keasliannya.


Di antara barang-barang mewah itu, yang paling menonjol adalah barang mewah yang menyerupai telur Fabergé yang langka.


Benda itu hanya ada beberapa lusin di dunia, dan dibuat khusus untuk keluarga Kekaisaran Rusia di masa lalu.


Benda itu melambangkan kemewahan dan kekuasaan.


"Mungkin itu Fabergé asli, mungkin itu bukan telur Fabergé asli," kata Adams.


"Waktu akan menjawabnya."


Setelah hampir dua bulan diikat di samping kapal-kapal kontainer, Mahkamah Agung Fiji membuka jalan bagi AS untuk menyita kapal itu.


Sejak saat itu, kapal mewah ini menjadi tontonan internasional.


Setelah putusan pada bulan Juni, kepala polisi pulau itu berpose di dek dengan pejabat kedutaan AS saat bendera AS berkibar di atas kepala mereka.


Setelah itu, kapal tersebut berlayar di bawah bendera Amerika.