Jumat, 12 Agustus 2022

Konsumsi Daging Merah Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dengan Menyumbat Aliran Darah

 Jakarta Sebuah study baru yang dipegang oleh beberapa periset di Friedman School of Nutrition Science and Kebijakan di Tufts University dan Cleveland Clinic Lerner Research Institute menyaksikan peluang jalinan di antara konsumsi daging merah dan penyakit kardiovaskular aterosklerotik (ASCVD). Aterosklerosis ialah perkerasan dan persempitan arteri yang disebabkan karena karies cholesterol yang melapis arteri dari hari ke hari. Ini bisa  mencelakakan saluran darah karena arteri Anda mampet. Keadaan ini sebagai permasalahan jantung dan arteri.  Agen Slot Terpercaya



Study ini, yang pertama dari macamnya, memperhatikan 4.000 wanita dan pria AS berumur di atas 65 tahun. Diketemukan jika untuk tiap 1,1 jatah daging setiap hari, resiko ASCVD bertambah secara mengagetkan sejumlah 22%.

Cara Cerdas Menang di Slot Online

Study ini mendapati jika sekitaran 10% dari kenaikan resiko ini diterangkan oleh kenaikan kandungan tiga metabolit yang dibuat oleh bakteri usus dari gizi yang banyak dalam daging.


Resiko yang semakin tinggi dan keterikatan dengan metabolit bakteri usus diketemukan pada daging merah tapi tidak pada unggas, telur, atau ikan.


"Penemuan ini menolong jawab pertanyaan lama mengenai proses yang menyambungkan daging dengan resiko penyakit kardiovaskular," kata rekanan penulis pertama makalah Meng Wang.


"Hubungan di antara daging merah, mikrobioma usus kita, dan metabolit bioaktif yang mereka menghasilkan nampaknya jadi lajur resiko yang perlu, yang membuat sasaran baru untuk peluang interferensi untuk kurangi penyakit jantung."


Dengan manfaatkan data medis dan diet yang luas antara komune lanjut usia yang besar, riset ini "menyambungkan lajur mikroba usus dengan makanan sumber hewani dan tingkatkan resiko ASCVD," kata salah satunya penulis senior Stanley L. Hazen, kepala sisi kardiologi dan pemulihan protektif di Klinik Cleveland.


Konsumsi yang semakin tinggi dari daging merah yang tidak diolah, keseluruhan daging (daging merah yang belum diolah ditambahkan daging yang diolah), dan keseluruhan makanan sumber hewani secara potensial dihubungkan dengan kejadian ASCVD yang semakin tinggi sepanjang rerata tindak lanjut 12,lima tahun.

Resiko ASCVD yang semakin tinggi berkaitan dengan konsumsi daging beberapa dimediasi oleh kandungan glukosa darah dan insulin dan, untuk daging olahan, oleh infeksi struktural tapi tidak oleh tekanan darah atau kandungan cholesterol darah.

Konsumsi ikan, unggas, dan telur tidak terkait secara berarti dengan ASCVD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.